Abstract

Cases of domestic violence began to emerge with various forms and motives in North Lombok Regency. One approach that can be used to reduce the level of domestic violence is a by da’wah approach. This study describes the da’wah communication model in suppressing the level of domestic violence in KUA (Religious Affairs Office) of Tanjung North Lombok District. This research is a descriptive analysis research with qualitative approach using primary data and secondary data. Data collection techniques were carried out using observation, documentation dan interview methods. The conclusion of this this study were: 1) The level of domestic violence in Tanjung, North Lombok District was quite significant. Some of the factor the occurrence of domestic violence was: lack of religion understanding, early married, sirri (unregistered married, patriarchal culture, economic and educational factor. 2) The model of da’wah communication conducted by Islamic counselor was a representation of KUA Tanjung District North Lombok That promoting the model of counselling, guidance and mediation. 
 
 
 Kasus kekerasan dalam rumah tangga mulai mengemuka dengan berbagai bentuk dan motif di Kabupaten Lombok Utara. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menekan tingkat kekerasan dalam rumah tangga adalah dengan dengan pendekatan dakwah. Penelitian ini menguraikan tentang model komunikasi dakwah dalam menekan tingkat kekerasan dalam rumah tangga di KUA Kecamatan Tanjung Lombok Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif analysis. Menggunakan data primer dan data sekunder. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Tingkat terjadinya kekerasan dalam rumah di Tanjung Lombok Utara cukup signifikan. Beberapa faktor yang melatar belakangi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga adalah: Minimnya pemahaman agama, Pernikahan dini; Poligami Sirri, Budaya Patriarki, faktor ekonomi dan faktor pendidikan. Bentuk-bentuk kekerasan rumah tangga yang diterjadi di Tanjung Lombok Utara didominasi oleh kekerasan fisik dan psikologis. 2) Model komunikasi dakwah yang dilakukan oleh penyuluh agama Islam yang merupakan refresentasi dari KUA Kecamatan Tanjung Lombok Utara lebih mengedepankan model konseling, bimbigan dan mediasi. Dengan model ini penyuluh agama Islam lebih mudah melakukan pemetaan masalah dan rumusan solusi untuk menekan tingkat kekerasan dalam rumah tangga.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call