Abstract

Misi Kristen seringkali ditafsirkan secara sempit dan eksklusif, tanpa mempertimbangkan konteks lintas budaya. Padahal Yesus sendiri memperlihatkan sikap terbuka dan inklusif dalam perjumpaan-Nya dengan perempuan Siro Fenisia di Markus 7:24-30. Penelitian ini bertujuan menggali makna teologis misi Kristen dalam konteks lintas budaya berdasarkan kisah Yesus dan perempuan Siro Fenisia dalam Markus 7:24-30. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis terhadap Markus 7:24-30. Data-data dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yesus memperlihatkan sikap terbuka dan ramah terhadap perempuan Siro Fenisia yang berbeda budaya dan agama. Yesus berani melintasi batas-batas tradisi dan prasangka untuk menunjukkan kasih Allah bagi semua orang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa misi Kristen sesungguhnya bersifat inklusif dan melampaui batas-batas budaya. Misi Kristen pada intinya adalah panggilan untuk membagikan kasih Kristus kepada semua orang tanpa memandang latar belakang budaya pun agama.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call