Abstract

Tanaman pletekan (Ruellia tuberosa L.) diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, fitosterol, sehingga diusulkan memiliki aktivitas biologis sebagai inhibitor enzim alpha-amilase. Mikroenkapsulasi merupakan metode yang dapat melindungi serta mengontrol pelepasan senyawa aktif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan mikroenkapsulasi terhadap ekstrak air pletekan dengan menggunakan bahan penyalut gum Arabik dan menguji aktivitasnya sebagai inhibitor untuk enzim alpha-amilase, serta mengetahui karakter mikrokapsul ekstrak air pletekan yang dihasilkan. Mikroenkapsulasi dilakukan pada variasi pH (3, 4, 5, dan 6) dan waktu pengadukan (30, 60, 90, dan 120 menit). Kondisi optimum mikrokapsul ditentukan berdasarkan penentuan efisiensi mikroenkapsulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH 5 merupakan kondisi optimum dengan nilai efisiensi mikroenkapsulasi sebesar 51,3%. Sedangkan waktu pengadukan 90 menit merupakan kondisi optimum dengan nilai efisiensi mikroenkapsulasi sebesar 52,7%. Uji aktivitas inhibisi enzim alpha-amilase pada mikrokapsul dilakukan pada kondisi optimum menghasilkan nilai IC50 sebesar 71,61 μg/mL. Karakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR menghasilkan bilangan gelombang 3401,51 cm-1 (O-H), 1608,77 cm-1 (C=C), dan 1081,07 cm-1 (C-O-C) yang menandakan terbentuknya mikrokapsul ekstrak air pletekan. Sedangkan hasil karakterisasi menggunakan SEM menunjukkan bahwa permukaan mikrokapsul yang dihasilkan masih heterogeny, dengan kecenderunagn berbentuk bulat, dan menghasilkan ukuran yang beragam berkisar antara 0,933 – 3,08 μm.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.