Metode Pengajaran Bahasa Bali dalam Gending Baris Dadap di Desa Sukawana Kintamani Bangli

Abstract

Kasusastraan Bali Tradisional berdasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: prosa, puisi dan prosa liris (palawakia). Salah satu puisi tradisional yang masih digunakan hingga saat ini yaitu gending baris dadap yang terdapat di Desa Sukawana Kintamani Bangli. Nyanyian ini dibentuk dengan kata-kata yang indah. Keberadaan gending baris dadap di Desa Sukawana ini masih lestari dan terjaga hingga saat ini di tengah-tengah kemajuan zaman. Hal ini menandakan terdapat suatu cara atau proses pengajaran yang digunakan untuk melestarikannya. Upaya pelestarian gending baris dadap ini tentunya tidak dapat dipisahkan dari proses pengajaran bahasa Bali. Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah secara singkat mengambil persoalan tentang: Bagaimana struktur, metode pengajaran, dan makna gending baris dadap di Desa Sukawana Kintamani Bangli? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur gending baris dadap, metode pengajaran yang digunakan dalam gending baris dadap, dan makna yang dimiliki gending baris dadap di Desa Sukawana Kintamani Bangli. Teori yang digunakan adalah teori struktural, teori belajar behavioristik, dan teori semiotika. Teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan data berupa: observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah struktur gending baris dadap di Desa Sukawana Kintamani Bangli terdiri dari; diksi, imajinasi, irama, bahasa kiasan, rasa, tema, tokoh, serta amanat. Metode pengajaran bahasa Bali yang digunakan adalah metode langsung, metode membaca, metode audio-lingual, metode drill, dan metode imitasi. Kandungan makna dalam gending baris dadap ini yaitu makna religius, makna sosial budaya dan makna hiburan.