Abstract

Petani bawang merah di Indonesia menggunakan umbi hasil panen sebagai sumber benih untuk musim tanam berikutnya. Hal tersebut dapat menyebabkan akumulasi virus pada umbi meningkat dan menjadi penyebab terjadinya penurunan produktivitas tanaman. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengoptimasi metode kultur meristem yang dikombinasikan dengan teknik termoterapi (30 ºC) untuk menghasilkan umbi bawang merah yang bebas virus. Umbi bawang merah cv. Bima Curut yang sudah dikonfirmasi terinfeksi Potyvirus dan Carlavirus digunakan sebagai bahan eksplan. Sterilisasi umbi dilakukan secara bertahap menggunakan bakterisida, fungisida, dan sodium hipoklorit. Tunas meristem berukuran 0.6 sampai 0.7 mm diisolasi dari umbi dan ditanam berturut-turut pada medium penginduksi tunas, akar, dan umbi sampai terbentuk umbi mini. Umbi mini selanjutnya ditanam di rumah kasa sampai terbentuk umbi mikro. Hasil deteksi virus dengan metode reverse transcription polymerase chain reaction mengonfirmasi bahwa plantlet pada tahap multiplikasi dan tanaman di rumah kasa bebas dari infestasi Potyvirus dan Carlavirus. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode kultur meristem yang dikombinasi dengan termoterapi potensial menghasilkan umbi bawang merah bebas virus.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.