Abstract

ABSTRAK
 Markus 2:26 menjadi salah satu teks yang banyak diperdebatkan. Poros persoalan dari teks ini berkisar pada akurasi narasi Yesus dengan fakta sejarah dalam Perjanjian Lama (1Sam. 21:1-6). Ketidaksesuian ini berimplikasi pada otoritas Kristologi dan Bibliologi dalam iman Kristen. Penelitian ini dilakukan untuk mengadakan penggalian teks tersebut untuk menjawab silang pendapat seputar ayat tersebut. Penulis menggunakan metodologi penelitian deskreptif kualitatif dengan pendekatan kritik tekstual. Pendekatan di dalam Analisa yang dilakukan terdiri dari kajian terhadap sejarah naskah, sejarah kepenulisan teks, serta untuk tata bahasa di dalam teks. Penelitian ini menemukan bahwa teks yang dibahas tidak mengandung kesalahan teks, maupun kekeliruan Yesus dalam mengutip kisah sejarah. Penyebutan nama Abyatar sebagai imam besar merupakan bagian dari budaya patristik dalam tradisi keimaman di Israel. Motif penggunaan nama Abyatar oleh Yesus sangat terkait dengan riwayat ketidaksetiaannya, yang membuatnya ditolak sebagai imam besar. Dengan demikian, otoritas Kristus dan Alkitab sebagai Firman Allah tidak dapat dibantah dengan menggunakan ayat ini.
 
 Kata kunci :
 Abyatar; Imam Besar; Markus 2:26
 
 [1] Biblical Studies Press, The NET Bible First Edition; Bible. English. NET Bible (Biblical Studies Press, 2006; 2006), Mk 2:26.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.