Menakar Peran dan Posisi Nahdlatul Ulama dalam Upaya Penguatan Geopolitik Indonesia

Abstract

Nahdlatul Ulama sebagai organisasi berbasis keagamaan terbesar yang berdiri sejak 31 Januari 1926 silam dan masih eksis sampai saat ini.[1] Nahdlatul Ulama berada ditengah negara yang notabene adalah negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Per Maret 2021, pemeluk agama Islam di Indonesia sejumlah 87,2% dari total populasi penduduk di tanah air atau setara 227 juta jiwa. Sebagai organisasi ulama transnasionalis dengan jumlah anggota yang besar kendati bukan sebagai organisasi pemerintahan yang mewakili sekitar kurang lebih 35 juta muslim berdasarkan penelitian 1994.[2] yang mana tidak selalu menjadi anggota resmi namun masyarakat tersebut memiliki keterikatan emosional dan primordial dan mengakar kuat di kalangan akar rumput. Dalam artikel ini akan diulas berkaitan dengan keterikatan Nahdlatul Ulama dengan Indonesia ditilik dari perspektif yang lebih luas termasuk juga bagaimana peran dan posisi Nahdlatul Ulama sendiri sebagai organisasi keummatan dalam percaturan dan geopoltik global. Menakar Nahdlatul Ulama sebagai organisasi dengan generasi penerus yang melimpah dan mumpuni sebagai bekal pembangunan bangsa Indonesia. Dari perspektif global, Nahdlatul Ulama memiliki cukup pengaruh terlebih dalam upaya perdamaian dunia melalui banyak agenda internasional. Keberadaan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) pun juga menjadi representasi Nahdlatul Ulama dimata dunia dimana di masing-masing cabang membawa misi yang sama untuk mempererat ukhuwah insaniyyah sebagai sesama manusia. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan merujuk pada literatur bacaan dan analisis sosial kemasyarakatan. Dimana disimpulkan bahwa Nahdlatul Ulama memiliki pengaruh yang signifikan sebagai sebuah organisasi keagamaan di negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Keberadaan Nahdlatul Ulama memberikan kesejukan baru ummat beragama dengan aksi-aksi konkret bukan hanya bergerak dalam ranah pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan namun juga kemanusiaan.