Abstract

Puisi bukan permainan petak umpat ketika ia memiliki makna tersirat. Puisi juga bukan status di media sosial ketika ia memiliki makna tersurat. Selain memperindah kata, melalui diksi konotasi dan denotasi dirasa akan cukup memadai dalam membaca hingga memaknai sebuah puisi. Tidak menutup kemungkinan ketika kedua makna dari konotasi dan denotasi bertemu hingga lahirlah sebuah makna terdalam atau boleh jadi akan melahirkan makna baru. Begitu juga dari satu buah puisi karya pengarang Indonesia, yakni Jawara karya Dody Kristianto, dan Amerika Serikat, yakni Butcher Shop karya Charles Simic. Kajian yang dibahas di dalam tulisan ini adalah puisi Jawara karya Dody Kristianto dan Butcher Shop karya Charles Simic. Kedua puisi ini tampak berbeda di dalam konten, bahasa, genre, dan usia. Akan tetapi, keduanya memiliki syarat akan kedua makna di atas, yakni denotasi dan konotasi. Studi pustaka menjadi metode yang digunakan di dalam tulisan ini. Hasilnya dari tulisan ini bahwa terdapat makna denotatif dan konotatif yang saling berkelindan untuk mencapai makna terdalam.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call