Abstract

Lembaga pendidikan memiliki wadah yang tepat untuk memulai pencegahan bullying terhadap sesama siswa. Kepala sekolah memiliki peran penting untuk menanam nilai-nilai agama, memberikan kasih sayang terhadap sesama siswa. Sejauh ini banyak sekolah enggan terbuka dalam pencegahan bullying karena menejmen kepala sekolah belum mampu mengatasi bullying di sekolah. Dalam melakukan metode penelitian, peneliti memulai dengan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, selanjutnya peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai alat utama untuk mendapatkan informasi yang valid. Hasil dari peneliti Menajmen kepala sekolah dalam pencegahan bullying di MTs. NW Selaparng memiliki program yang tepat diantaranya; pertama membentuk tim anti bullying di sekolah dengan cara guru bimbingan konseling dan beberapa anggota perwakilan di kelasnya untuk mendapatkan informasi lebih detail. Kedua membuat kotak pengaduan di kelasnya dan memasang nomer aduan sehingga bisa menghubungi melalui whatsapp sehingga semua siswa bisa melakukan laporan ketika melihat adanya bullying tanpa rasa takut diintimidasi oleh pihak yang dilaporkan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call