Abstract

Tradisi mangenta adalah tradisi pertanian di kalangan Suku Dayak Ngaju. Tradisi tersebut juga dipraktikkan di kalangan warga jemaat GKE Mandomai. Penelitian tentang tradisi mangenta, sejauh yang diketahui tim, belum pernah digali makna teologisnya. Oleh sebab itu, tim meneliti dan menuliskannya. Penelitian ini dilakukan dengan kualitatif. Penelusuran awal dengan meneliti tulisan-tulisan yang berkaitan dengan kearifan lokal, tradisi mangenta dan Mandomai. Setelah itu, tim berada di lokasi penelitian mengamati dan mewawancarai berbagai informan dan fenomena yang terkait dengan tradisi mangenta. Setelah itu, tim penulis merumuskan makna teologis yang berkaitan dengan tradisi tersebut. Tim menemukan bahwa tradisi tersebut sudah mulai tercerabut di kalangan warga jemaat GKE Mandomai. Padahal, nilai-nilai teologis yang terkandung di dalamnya sangat berharga untuk dipertahankan. Makna teologis yangditemukan tersebut antara lain kebersamaan atau kapakat, kesatuan atau kahinje, ungkapan syukur/kahanjak, keakraban/kasene arep/tawan ekae dan ketepatan/pas, dia labih, dia kurang.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.