Abstract

The Makalamau kettledrum from the island of Sangeang is one of Indonesia’s significant metal age finds, estimated to be made around the 3rd century CE. Four depictions of buildings, interpreted as houses, appear in the third band of Makalamau’s tympan. They constitute as one of the earliest depictions of architectural edifice and interior space found in Indonesia. Despite the Makalamau kettledrum’s Vietnamese provenance, the house images therein are representative of Austronesian style architecture that were used in ancient Vietnam and Indonesia. The Makalamau house images itself have distinctive articulation which are not found in house images of other kettledrums. These include the tripartite vertical division of the house, multi-purpose open space rooms, lack of loose furniture but the use of built-in fixtures such as suspended para racks, and a sacred aspect as repository of heirlooms. These elements can still be linked with traditional features in vernacular Indonesian houses from various regions. This shows that some aspects of traditional Indonesian interior can be ascribed as resilient continuation of Austronesian elements used since at least the 3rd century CE and this can be the subject of further studies and appreciation to the region’s architectural history and cultural heritage. Nekara Makalamau dari Pulau Sangeang adalah salah satu temuan signifikan dari zaman logam Indonesia yang diperkirakan dibuat sekitar abad ke-3 M. Empat gambar bangunan yang diduga sebagai rumah muncul di lingkaran ketiga dari muka timpan Makalamau. Gambar-gambar ini merupakan salah satu gambar arsitektural dan interior tertua yang ditemukan di Indonesia. Terlepas dari asal Makalamau dari Vietnam, gambar rumah Makalamu merepresentasikan arsitektur gaya Austronesia yang digunakan di Vietnam dan Indonesia kuno. Gambar rumah Makalamau sendiri memiliki pengolahan bentuk khas yang tidak ditemukan di gambar rumah nekara-nekara lain. Khusus terkait unsur interior, kekhasan ini meliputi pembagian vertikal yang bersifat tripartit, ruang tunggal serbaguna yang tanpa sekat, tidak adanya mebel lepas dan penggunaan mebel pasang seperti rak gantung para-para, serta aspek suci sebagai penyimpanan pusaka. Unsur-unsur ini masih dapat dikaitkan dengan sejumlah fitur tradisional dalam rumah vernakuler dari berbagai daerah Indonesia. Ini menunjukkan bahwa terdapat unsur interior tradisional Indonesia yang dapat ditelusuri sebagai kelanjutan unsur Austronesia yang telah digunakan setidaknya sejak abad ke-3 M, dan transformasi unsur-unsur tersebut dapat menjadi bahan kajian serta apresiasi lebih mendalam terkait sejarah arsitektur dan warisan budaya di wilayah Indonesia.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.