Abstract

Dalam era globalisasi saat ini, banyak hal yang menjadi permasalahan dalam dunia ini terutama di dalam sikap dan tindakan seseorang terhadap orang lain yang cenderung merendahkan sesamanya. Salah satunya tindakan memfitnah dan juga memposisikan dirinya sebagai hakim atas tindakan orang lain. Sehingga hal ini menunjukkan sikap yang menyombongkan diri sendiri dan juga mendistorsi kebenaran dan terlebih-lebih merendahkan harkat kekudusan Allah. Dalam Kitab Yakobus 2:11-12 terdapat sebuah Perintah untuk menjaga setiap kata terhadap orang lain. Dengan gamblang Yakobus melarang jemaatnya agar jangan berbicara jahat atau pengertian lainnya adalah memfitnah. Alasan mengapa hal ini dilarang sebab perkataan jahat/ memfitnah dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, tindakan ini merupakan pengingkaran terhadap hukum utama bahwa kita harus saling mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis teks yang berfokus pada teks itu sendiri dengan menggunakan metode eksegesis 4 lapisan makna Alkitab. 4 Makna lapisan tersebut adalah Historia, theoria, moral dan anagogic. Sehingga hasil dari penelitian teks adalah berbicaralah dengan penuh kasih, dan dan taat terhadap hukum Allah. Jadi setiap orang yang menaati hukum Allah berarti ia dapat mengasihi sesamanya lewat tindakan dan perkataannya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call