Abstract

Bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah dasar (SD) semakin marak terjadi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan di SD Negeri 2 Tebaban Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombk Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan model interaktif terdiri atas data collecting, data reduction, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) pengembangan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan dilakukan melalui: (a) kebijakan sekolah, seperti kesediaan menjadi tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK), dan program sekolah untuk pembiasaan perilaku religius, disiplin, peduli sesama, dan peduli pada lingkungan; (b) kurikulum sekolah mengintegrasikan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila (P3) melalui materi pelajaran, dan pengembangan diri atau keterampilan siswa; dan (c) kepala sekolah berperan menjadi pemimpin, memberi keteladanan, interaktif dan komunikatif, motivator, sekaligus menjadi pengawas; serta (d) guru-guru berperan menjadi model, fasilitator, pengarah, komunikator, motivator, dan mediator; (2) pendukung pengembangan kultur sekolah dalam pencegahan bullying dan kekerasan adanya kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, dan kepala sekolah dan guru memiliki peran menanamkan nilai-nilai anti bullying dan kekerasan, sedangkan penghambatnya, terdapat nilai-nilai (gotong royong, kemandirian, dan lain-lain) belum diaktualisasikan oleh siswa, perkembangan media sosial sangat mempengaruhi perilaku bullying dan kekerasan siswa. Kata Kunci: bullying, kekerasan, kultur sekolah

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call