Abstract

Abstrak
 Berbagai fenomena yang terjadi saat ini menyebabkan banyak anak dan remaja mengalami krisis yang khas. Dari perkelahian, penyalahgunaan narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas. Satu hal yang terjadi adalah bahwa orang tua dan guru kurang mementingkan dan menjadi panutan bagi anak dan siswanya.
 Dalam kondisi krisis yang khas ini, orang tua dan guru menjadi fondasi penting. Oleh karena itu, orang tua dan guru harus memiliki kesadaran yang tinggi agar dapat menjadi panutan bagi akhlak islami anak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa: ditinjau dari moralitas, pendidikan role model merupakan cara yang efektif untuk mempersiapkan anak dari perspektif moral, psikologis dan sosial. Secara psikologis, role model digunakan sebagai metode pendidikan Islam, karena sejak kecil manusia pada dasarnya ingin meniru gerak atau perilaku orang tua, guru, dan lingkungannya.
 Dalam penelitian psikologi, role model membutuhkan waktu yang relatif lama karena melalui proses peniruan dan kejahatan melalui proses menular, sehingga prosesnya menjadi semakin singkat. Oleh karena itu, jika orang tua ingin melakukan hal-hal buruk harus mawas diri, karena meskipun anak tidak melihat orang tuanya, mereka dapat tertular secara naluriah dan psikologis, dan kebaikan membutuhkan proses yang lama, sehingga dibutuhkan kesabaran. Terkait hal tersebut merupakan syarat bagi orang tua, guru memiliki ciri-ciri keteladanan yang diamalkan Nabi melalui Uswatong Hasana, seperti kesabaran, kasih sayang, akhlak, tawadhu, zuhud dan keadilan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call