Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai sekolah menengah berbasis vokasi mendapatkan manfaat sebagai pengembangan teaching factory. Teaching factory adalah konsep pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan industri. Namun, di tengah pandemi, pengelolaan teaching factory mendapatkan hambatan dari sisi kinerja jaringan yang tidak andal. Kondisi yang sudah ada menggunakan protokol jaringan static routing dan tidak memiliki jalur cadangan pada jaringan. Oleh karena itu, diusulkan penggunaan dynamic routing OSPF dan BGP dengan metode pembebanan kinerja VRRP, HSRP, dan GLBP sebagai jalur cadangan, yang diukur melalui parameter throughput, delay, dan packet loss untuk Quality of Service. Tahapan skenario penelitian menerapkan masing-masing dynamic routing protocol pada ketiga metode pembebanan kinerja agar mampu diukur dan memperoleh hasil QoS yang diharapkan di end user. Hasil terbaik yang direkomendasikan yaitu dynamic routing OSPF dengan metode pembebanan kinerja VRRP karena memberikan perbandingan waktu kurang dari 1 detik saat terjadi kegagalan jalur pada jaringan internet. Hal ini terbukti dari QoS sebesar 3,96 dengan kategori sangat memuaskan, lebih baik dibandingkan lainnya.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.