Abstract

Some of ancient villages in Bali which to be known as Bali Aga villages, existed since Ancient Balinese era from 8th to 13th century. As a product which created from problem solving effort, Bali Aga's dwelling buildings still being learned today in generalized interpretation, as if it could represent dwelling building from all Bali Aga villages. This article aims to analyze the variation of the Bali Aga’dwelling buildings appearance and the factors behind. Through the synchronous and diachronic approach at several Bali Aga villages which are known from discoveries incription’s name from beginning to the end of Ancient Balinese era, it can be known, although it built from the same concept, there are some variation in its appearance which is determined by local believes, environmental and spirit of the era. At the beginning of the Ancient Balinese era, there was a home and house for residents as a place for all activities. The change from Ancient Bali to the Middle Bali periods showed the transition which brought about variations in the dwelling buildings.

Highlights

  • Para ahli berpendapat zaman Bali Kuno pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-13 menandai dimulainya sejarah Bali dimana manusianya mulai mencoba hidup menetap (Goris dan Dronkers, 1955; Covarrubias, 1956)

  • Some of ancient villages in Bali which to be known as Bali Aga villages

  • As a product which created from problem solving effort

Read more

Summary

Ida Ayu Dyah Maharani

Hlm. 497 — 516 desa-desa Bali Aga (Ardika dkk., 2013), seperti nama beberapa prasasti yang ditemukan dimulai dari prasasti tertua Sukawana A I (Caka 804), Sembiran A I (Caka 844), Manikliyu (Caka 877-899) hingga prasasti Langgahan dan Gunung Penulisan (sekitar Caka 1259-1265). Terdapat beberapa keragaman penataan ruang dalam bangunan tinggal Bali Aga yang dikenal dari awal zaman Bali Kuno, walaupun dengan persentase dan hierarki yang sama. Bale dalam bangunan tinggal pada beberapa permukiman Bali Aga terutama dari zaman Bali Kuno awal, memiliki fungsi dan nilainya masing-masing. Perubahan persentase pembagian ruang ini memperlihatkan juga adanya perubahan kompleksitas, bahwa pada bangunan tinggal di awal zaman Bali Kuno justru lebih kompleks dengan segala jenis aktivitas yang terjadi di dalamnya. Urutan dari yang terbawah dalam bangunan tinggal Bali Aga yang dikenal pada awal zaman Bali Kuno adalah dapur dan ruang penyimpanan kayu bakar yang biasanya memanfaatkan ruang kosong bawah bale. Pembagian hierarki vertikal ruang dalam bangunan tinggal Bali Aga, dengan perubahannya pada area memasak dari awal menjelang akhir zaman Bali Kuno Sumber: Maharani (2018: 97-256). Perbandingan sisi horisontal dan vertikal bangunan tinggal Bali Aga, serta perbandingannya dengan angka Golden Ratio

Panjang denah berbanding tinggi atap
Daftar Pustaka
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call