Abstract

Suara pemilih perempuan pedesaan jumlahnya cukup signifikan, tetapi dipertanyakan kualitas. Riset ini dilakukan dalam rangka menjawab pertanyaan seberapa mandiri perempuan perdesaan dalam menentukan pilihan politiknya, melalui dimensi sosiologi dan psikologi. Teori perilaku memilih dari dua dimensi tersebut diterapkan untuk menjelaskan perilaku pemilih perempuan dalam konteks pemilihan kepada desa.  Riset ini menggunakan dimensi sosiologi yang berisi variabel kondisi sosial ekonomi, agama, dan afiliasi sosial politik serta serta pengaruh keluarga/lingkungan. Adapun dimensi psikologis mencakup variabel sikap, persepsi, emosi, dan perilaku yang ditujukan kepada kandidat kepala desa perempuan. Penggunaan metode kuantitatif dirasa tepat karena bertujuan mengukur tingkat persepsi pemilih perempuan dalam menentukan pilihan di ranah pemilihan kepala desa. Hasil riset menunjukkan perilaku politik perempuan dalam pilkades tidak diputuskannya secara mandiri, melainkan menggunakan referensi  panutannya yakni figur laki-laki yang menjadi rujukan baik dalam keluarga maupun lingkungan sosio-kultural. Ketergantungan ini berimplikasi pada batasan psikologis pemilih perempuan kepada kandidat kepala desa  perempuan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call