Abstract

Cataract is the most prevalent cause of blindness in the world. Based on occupation, cataract was higher among farmer, fisherman, and labor workers. This study aims to measure the prevalence of cataract among fishermen of the “Putra Samudra” fisherman group at Lebih village. This was a cross-sectional study with quantitative descriptive approach. Samples were 70 fishermen of the 187 members of “Putra Samudra” fishermen group. Sampling technique was simple random sampling. Instrument for the study was questionnaire and direct ophthalmoscope. The result showed that 18.6% of the fishermen have cataract. Cataract prevalence was significantly higher among the fishermen ?50 year old, lower education and those who did not wear specific protection aids. It is necessary to provide education on the importance of specific protection aids to prevent cataract. It is also necessary to develop occupational health program that include medical check-up prior working time, regular and specific, also health care for occupational health problems among fishermen.
 Keywords : Bali, cataract, fishermen, exposure to sun ray

Highlights

  • Cataract is the most prevalent cause of blindness in the world

  • Cataract was higher among farmer, fisherman, and labor workers

  • This study aims to measure the prevalence of cataract among fishermen of the “Putra Samudra” fisherman group at Lebih village

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 orang dari populasi sebanyak 187 orang nelayan serta memenuhi kriteria inklusi yaitu nelayan telah bekerja lebih dari setahun serta masih aktif mencari ikan. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu nelayan yang tidak bersedia untuk diteliti serta yang sudah menjalani operasi katarak. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengetahui lama paparan sinar matahari, karakteristik nelayan, gaya hidup nelayan, serta perilaku penggunaan alat pelindung diri dan oftalmoskop langsung digunakan untuk memeriksa mata nelayan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi variabel yang diteliti, sedangkan analisis bivariat dengan tabulasi silang untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian katarak berdasarkan umur, masa kerja, pendidikan, pendapatan, pola penangkapan ikan, lama paparan, merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan alat pelindung diri. Semua sampel bersedia diteliti dan memenuhi syarat penelitian.

Pola penangkapan Satu hari Tengah hari
Kebiasaan merokok
Tidak mengonsumi
Menggunakan APD lengkap Menggunakan salah satu APD Tidak menggunakan APD
Penggunaan APD Menggunakan Tidak menggunakan
Findings
Kementrian Kesehatan Republik
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call