Abstract

Ketersediaan dan kualitas dari air minum perlu diperhatikan, baik dari segi jumlah serta kelayakannya yang harus memenuhi syarat. Menggunakan air bersih sebagai air minum dapat mengurangi penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipes, cacingan, penyakit kulit, dan keracunan. Air minum layak dan bersih adalah air minum yang terlindungi, diantaranya air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH), atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor/pompa dengan jarak terdekat adalah 10 meter dari lokasi pembuangan kotoran, penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Akses air minum untuk wilayah perkotaan memiliki perbedaan dengan di wilayah pedesaan. Untuk menentukan karakteristik air minum di wilayah perkotaan dan pedesaan digunakan analisis Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID). Analisis CHAID digunakan pada variabel bertipe kategorik. Sebelum tahap analisis terdapat proses data mining untuk memperoleh pengetahuan dari gugus data dan melakukan penanganan untuk adanya missing data pada gugus data tersebut. Penanganan pada missing data pada variabel kategorik dilakukan dengan imputasi modus. Menggunakan analisis CHAID, diperoleh karakteristik air minum untuk wilayah pedesaan dengan persentase yang paling tinggi adalah disaring menggunakan kain dan tidak direbus serta sumber air berada di tempat lain. Sementara untuk yang di perkotaan yang paling tinggi adalah rumah tangga dengan karakteristik air minum diberi pemutih/khlor, tidak disaring menggunakan kain, dan tidak direbus dengan sumber air berada di halaman sendiri.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call