Abstract

Nitrogen is an macroessential nutrient for plant growth. Insufficient nitrogen or nitrogen elements, the plant will be upnormal. The availability of nitrogen can be obtained through one of the microbes in the soil, namely nitrogen fixing bacteria (NFB) that is capable of fixing free nitrogen, including symbiotic and non-symbiotic. This study aimd to describe the density of population and the basic characteristics of NFB in burnt peatland Kuala Dua village. The method was in soil sampling with systematic sampling. Bacteria isolation using yeast extract mannitol agar (YEMA) media by using the pour plate method. The density of bacterial population was calculated by count pour method. The result showed tha the higest population density in peat from at distance of 80 m from the edge of the trench with a depth of 0-20 cm as much (52.107cfu/g soil), while a low population density was found at a distance of 20 m from the edge of a trench with a depth of 20-50 cm by much (15,5.107cfu/g soil). The bacterial population in burnt peatland fall was categorited the high. there potential can developed to support the restoration of peatland ecosystems originating from burnt peatlands.Keywords: charakteristics, burnt peatlands, nitrogen fixing bacteria, restoration.

Highlights

  • PENDAHULUAN Lahan gambut dikenal sebagai lahan yang rapuh atau rentan dengan perubahan karaktristik yang tidak menguntungkan, sehigga yang menyebabkan produktivitas lahan menurun bahkan menjadi tidak berprduktif (Masganti 2013)

  • Nitrogen is an macroessential nutrient for plant growth

  • The availability of nitrogen can be obtained through one of the microbes in the soil, namely nitrogen fixing bacteria (NFB) that is capable of fixing free nitrogen, including symbiotic and non-symbiotic

Read more

Summary

Pengambilan sampel tanah gambut

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode systematic sampling. Jarak pengambilan sampel tanah gambut pada masingmasing jalur dengan jarak 20 m, 50 m, dan 80 m. Tanah dengan kedalaman dan jarak yang sama pada ketiga jalur tersebut, sampel tanahnya kemudian dikompositkan menjadi satu sampel sehingga diperoleh enam sampel tanah dengan berat masing-masing 900 g. Sampel tanah ditimbang sebanyak 10 g dari masing-masing sampel kemudian dimasukan kedalam Erlenmeyer dicampurkan dengan akuades steril hingga 100 ml, lalu dihomogenisasi menggunakan vortex. Selanjutnya diambil 1 ml larutan dari Erlenmeyer tadi dimasukan ke dalam microtube berukuran 2 ml, kemudian diambil 0,1 ml larutan tanah menggunakan pipet mikro masukan kedalam microtube yang berisi 0,9 ml akuades steril sehingga diperoleh tingkat pengenceran 10-1. Sampel yang sudah diencerkan dengan metode pengenceran diambil masing-masing dengan cara mengambil 0,1 ml dari pengenceran 10-3, 10-5, 10-7 menggunakan pipet mikro kemudian dimasukan kedalam cawan Petri secara aseptis yang telah berisi media YEMA lalu ratakan dengan memutar media membentuk angka delapan agar homogen. Diperoleh 22 isolat yang akan dikarakterisasi morfologi dan diuji fisiologis menggunakan indikator Congo Red (CR) dan Bromthimol Blue (BB)

Perhitungan Kepadatan populasi BPN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik fisiologis BPN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call