Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan karakteristik butir instrumen yang digunakan dalam mengukur capaian karakter anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menganalisis data kuantitatif hasil pengukuran capaian karakter anak TK yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat. Sampel penelitian berjumlah 40 anak yang dinilai oleh gurunya. Metode pengumpulan data menggunakan survey dan kuesioner digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Rasch Model. Hasil analisis menunjukkan bahwa instrumen kuesioner yang memuat 45 butir pernyataan memiliki tingkat kesukaran yang heterogen yaitu sangat mudah, mudah, sulit, dan sangat sulit. Keterkaitan antara butir dengan responden terdapat satu butir yang sangat mudah dan sangat sulit direspon oleh responden. Ada 44 butir pernyataan dikatan sesuai (item fit) karena memiliki: (a) nilai MNSQ OUTFIT lebih besar dari 0.5 dan kurang dari 1.5. (b) Nilai ZSTD OUTFIT lebih besar dari -2,0 dan lebih kecil dari +2.0. (c) Nilai PT MEASURE CORR lebih besar dari 0,4 dan kurang dari 0.85. Berdasarkan nilai Alpha Cronbach, instrumen memiliki koefisien relibilitas lebih besar 0.7 yang merupakan interaksi antara person dan item secara keseluruhan dan reliabilitas sudah sangat memuaskan. Dengan demikian butir instrumen assessmen dynamic telah memenuhi kriteria sebagai instrumen yang berkualitas dan dapat digunakan guru TK dalam mengukur pencapaian perkembangan karakter anak usia dini. Selain itu, didalam instrumen tersebut menilai 4 demensi karakter yaitu hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungan.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.