Abstract

Asap cair merupakan larutan yang dapat digunakan sebagai antioksidan dan pengawet makanan. Asap cair dapat diperoleh dari limbah pertanian atau perkebunan yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Bahan-bahan tersebut dilakukan pembakaran pada suatu alat yang dilengkapi oleh pendingin untuk proses kondensasi sehingga menghasilkan cairan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik asap cair setelah pemurnian menggunakan distilasi dan arang aktif tempurung kelapa yang telah diaktivasi dengan H2SO4 35%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Asap cair dihasilkan melalui proses pirolisis dari tempurung kelapa, cangkang kemiri, dan bonggol jagung yang masing-masing sebanyak 3 kg. Asap cair yang dihasilkan selanjutnya dimurnikan dengan proses distilasi dan filtrasi menggunakan arang aktif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa asap cair dari cangkang kemiri memiliki pH lebih tinggi (pH=3) disbanding asap cair dari tempurung kelapa dan bonggol jagung. Rendemen asap cair terbanyak terdapat pada bahan baku cangkang kemiri sebesar 0,68%. Asap cair yang dihasilkan dari tempurung kelapa dan bonggol jagung berwarna kuning, sedangkan asap cair dari cangkang kemiri berwarna putih. Selain itu, asap cair yang dihasilkan dari ketiga bahan baku tersebut tidak terdapat bahan terapung sebagai pengotor. Asap cair cangkang kemiri memiliki kandungan senyawa asam asetat tertinggi dibandingkan tempurung kelapa dan bonggol jagung, yakni sebesar 63,84%. Adapun asap cair bonggol jagung memiliki kandungan senyawa fenol paling tinggi, yakni 100%. Kualitas asap cais secara keseluruhan mendekati standar SNI 8985:2021 yang merupakan standar mutu asap cair.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call