Abstract

Konsep gender terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, sebagai contoh muncul berbagai identitas gender baru seperti agender, transgender, dan non-biner. Terdapat kasus terkait konsep identitas gender yang terjadi di Indonesia di mana mahasiswa Universitas Hassanudin mengaku sebagai non-binery. Mayoritas masyarakat di Indonesia menjunjung tinggi konsep biner gender (feminim dan maskulin) dan seksualitas (perempuan dan laki-laki). Maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis respons netizen dalam kasus pengakuan non-binery mahasiswa Universitas Hassanudin yang sempat menjadi trending topic di Twitter dengan menggunakan kajian interaksionisme simbolik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, dimana teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan menelaah terhadap buku, literatur, catatan, dan berbagai laporan yang berkaitan dengan permasalahan yang dianalisis. Jenis data yang didapatkan dalam penelitian berasal dari data sekunder, yakni media sosial Twitter. Data yang didapat dari studi kepustakaan dianalisis menggunakan metode Miles and Hubberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pendapat pro dan kontra netizen terhadap pengakuan mahasiswa Universitas Hasanuddin sebagai non-biner.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call