Abstract

Pengendalian dan pengawasan kualitas lingkungan hidup tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah. Keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan. Program ecovillage bertujuan untuk mewujudkan kampung/desa/kelurahan berbudaya lingkungan secara partisipatif dan mandiri, dengan harapan berdampak pada perbaikan kesejahteraan masyarakat dan kualitas Daerah Aliran Sungai. Hasil pemantauan di awal penelitian, ditemukan adanya masyarakat yang tidak turut aktif. Hal ini tidak sejalan dengan tujuan dan sasaran program serta dapat mengancam keberlanjutan program. Penelitian jejaring kebijakan dalam pelaksanaan Program Ecovillage di Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat menjadi penting untuk menganalisis jejaring yang dibentuk dan bagaimana capaian kinerjanya. Penelitian dilaksanakan pada Tahun 2019. Metode penelitian adalah desktiptif kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode snowball dengan keyperson adalah Kepala Desa Mekarmukti. Instrument yang digunakan untuk pengambilan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktor yang terlibat hanya terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu BPLHD Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Desa Mekarmukti dan para Kader Ecovillage. Dalam implementasinya menghadapi kendala : tidak adanya komitmen Kepala Desa, keterbatasan anggaran dan belum optimalnya keterlibatan para stakelhoder. Peneliti menyarankan agar para Kader Ecovillage mengoptimalkan keterlibatan media, lembaga riset/perguruan tinggi dan kelompok masyarakat lainnya dalam Program Ecovillage di desanya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call