Abstract

Kesenjangan gender dalam gaya kepemimpinan diakui di seluruh dunia tetapi masih belum jelas apakah perempuan di dunia akademis mengadopsi praktik kepemimpinan yang berbeda dari laki-laki. Stereotip gender secara keliru menggambarkan perempuan sebagai kurang berkualitas yang terkait dengan kepemimpinan yang efektif, melanggengkan kesalahpahaman bahwa perempuan gagal mencapai laki-laki dalam peran tingkat atas. Studi ini mengeksplorasi bagaimana gaya kepemimpinan dan keseimbangan kehidupan kerja berbeda antar gender di dunia akademis menggunakan model probit Biner dengan efek interaksi. Sensus telah dilakukan dan data telah dikumpulkan dari 103 responden di perguruan tinggi Jawa Timur, Indonesia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa yang terakhir berusaha untuk mengantongi lebih sedikit peluang konsultasi dan menarik jumlah dana yang lebih rendah dari sektor korporasi meskipun memiliki gaya kepemimpinan yang unggul dibandingkan dengan laki-laki karena keseimbangan kehidupan kerja yang buruk karena peran beban ganda yang diharapkan mereka lakukan mengikuti stereotip masyarakat. Gaya kepemimpinan yang efektif/unggul harus memberikan kesempatan untuk benchmarking dengan klien perusahaan baik di dalam maupun di luar akademisi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call