Abstract

Konsep Murtad dalam Ibrani 6:1-8 sering menjadi perdebatan di kalangan teolog Kristen. Teks tersebut dianggap sebagai peristiwa yang sedang terjadi kepada orang Kristen sejati dan orang yang tidak sungguh-sungguh percaya Tuhan. Teks ayat 4-5 dianggap memperlihatkan kriteria orang Kristen yang bisa murtad lagi. Apakah benar demikian? Untuk memahami teks ini, penulis menganalisisnya dengan pendekatan studi eksposisi terhadap kata, frasa, dan klausa dalam teks dengan tetap memperhatikan gramatika historisnya untuk mendapatkan pengertian yang benar sesuai konteks aslinya. Berdasarkan analisis tersebut, frasakaὶ parapesόntaV pάlin (ayat 6) tidak menekankan murtad bisa terjadi terhadap orang Kristen sejati atau sungguh-sungguh percaya Tuhan, melainkan mengacu kepada orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh percaya sehingga ketika menghadapi penganiayaan pada pada masa Kaisar Nero maka banyak orang Kristen yang meninggalkan imannya. Untuk itu, penulis surat Ibrani memberi peringatan keras akan bahaya menolak Tuhan dalam situasi tersebut. Orang yang tidak beriman sungguh-sungguh pasti akan murtad atau menolak Tuhan dan tidak mungkin dibaharui lagi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call