Abstract

Keberagaman yang ada pada Indonesia, terutama dalam konteks agama menjadi tantangan karena dapat menjadi sumber pemicu konflik dan perpecahan hingga memunculkan sikap radikal, selain itu radikalisme agama timbul dari sempitnya pemahaman keagamaan, tindakan radikalisme ini bukan hanya berwujud fisik namun juga berbentuk non-fisik misalnya menuduh individu atau kelompok lain yang berbeda pemahaman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi diskriptif. Maka dari itu pentingnya dilakukan internalisasi nilai moderasi beragama, internalisasi sebagai suatu proses pembelajaran untuk menanamkan suatu nilai yang diterapkan pada kehidupan bermasyarakat, merupakan bagian yang penting untuk membangun masyarakat yang hidup sesuai dengan nilai-nilai masyarakat itu sendiri. pada santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Ath-Thabraniyyah sebagai upaya pencegahan tindakan radikalisme. Proses ini tidak terlepas dari peran para Kiyai Pondok psantren Al-Qur’an Ath-Thabraniyyah yang memamng memiliki faham ahlussunnah wal jama’ah yang modrat, berdakwah secara damai menebarkan agama rahmatan lil alamiin mengikuti ulama-ulama shalafus sholih, mengajarkan kepada santri pemafahaman Islam yang komperhensif, mampu menerima perbedaan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call