Abstract
The determinant of success in one's service is sustained by good and true character. Various attempts were made by educational institutions to implement character building in the learning process. But how can success in service if they do not have good character like Christ's character? The purpose of this study is to reduce the teaching of the theology of Matheus Mangentang about the character of God's servants in ministry at Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (hereinafter abbreviated SETIA) Jakarta and Gereja Kristen Setia Indonesia (hereinafter abbreviated as GKSI). The method used is an interview with Matheus Mangentang as the primary source of data and collecting data on centralization relating to the discussion of this topic. As a result, the character of God's servants in the theology of Matheus Mangentang is still relevant and can be integrated in the service of God's servants in SETIA and GKSI. The conclusion of this study is that the character of God's servants in the framework of the theology of Matheus Mangentang is very much needed in carrying out special services in SETIA and GKSI.
Highlights
The determinant of success in one's service is sustained by good and true character
But how can success in service if they do not have good character like Christ's character? The purpose of this study is to reduce the teaching of the theology of Matheus Mangentang about the character of God's servants in ministry at Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (hereinafter abbreviated SETIA) Jakarta and Gereja Kristen Setia Indonesia (hereinafter abbreviated as GKSI)
Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani Bagi Peserta Didik Melalui Peran Guru Pendidikan Agama Kristen, (Purwokerto: STT Diakonos, 2017) Koesoema A., Doni, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2012) Leo, Eddy, Transformasi Indonesia (Jakarta: Metanoia 2003) MacDonal, Gordon, Menata Dunia Pribadi, Meniti Sukses Sejati, (Jakarta: Waskita Publishing, 2012) Mangentang, Matius, Visi dan Misi SETIA, (Jakarta: SETIA, 2006) Piper, John, Mendambakan Allah, (Surabaya: Penerbit Momentum, 2008) Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: Rosda Karya, 2015) Tim Shofar, This is That (Jakarta: Media Transformation) Veldhuis, Henri, Kutahu yang Kupercaya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010) Zoschak, Greg, Membangun Karakter Anda, (Jakarta: Immanuel, 2003)
Summary
Sikap hidup seseorang sangat ditentukan dari bagaimana ia berbuat sesuatu dalam kehidupannya, baik kepada orang lain, maupun kepada diri sendiri. Kelompok poros tengah sudah memposisikan diri mereka sebagai orang yang tidak memiliki prinsip dan karakter yang baik. Apakah para koruptor tersebut memiliki karakter atau tidak? Berbicara tentang karakater dalam kehidupan para hamba Tuhan, apakah hal ini juga memegang peran penting dalam pelayanan? Bagaimanakah pembahasan tentang karakter dalam kalangan hamba Tuhan yang ada dalam kalangan SETIA dan GKSI selama 33 tahun ini? Apakah hamba Tuhan masih mengedepankan sikap, watak dan karakter yang benar dalam pelayanannya atau sudah mengalami kemunduran oleh karena terpaan badai dan goncangan dunia? Pendidikan karakter adalah Pendidikan untuk mengubah karakter atau kebiasaan yang buruk dalam diri seseorang atau Pendidikan untuk membentuk watak atau tabiat atau kebiasaan yang baik dalam diri seseorang.[2] Inilah yang menjadi dasar peneliti mengangkat topik ini agar semua hamba Tuhan SETIA dan GKSI kembali kepada. Artikel ini dibuat sebagai wujud apresiasi yang tinggi kepada Lembaga SETIA Jakarta dibawah pimpinan ketua Dr Dyulius Thomas Bilo, M.Th. yang boleh memasuki usia 33 tahun dalam dunia pelayanan dan tetap exis serta berekesinambungan
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.