Abstract

Teater tradisional sebagai hasil konstruksi dan kreasi berpeluang melakukan inovasi agar tetap diminati pendukungnya. Pelaku seni, penanggap, penikmat, dan pemerintah merupakan ekosistem yang saling menguatkan. Di Banyuwangi terdapat dua teater tradisional yang hingga saat ini masih terus dihidupi dan dikembangkan oleh masyarakat, yaitu barong dan janger. Teater barong memiliki lakon yang tetap dan dipertahankan oleh kelompok Barong Tua dan Barong Cilik. Sementara itu, inovasi banyak dilakukan untuk Barong Lancing oleh grup Barong Sapu Jagat dengan anggota para pemain yang masih muda. Pengembangan lakon yang dilakukan oleh Sucipto menjadikan Barong Sapu Jagat memiliki kemiripan dengan teater tradisional janger yang diciptakan secara khusus untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Analisis data pustaka dan data lapangan diperoleh melalui observasi, partisipasi, wawancara mendalam dengan informan terseleksi, dan diskusi terpumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi lakon dilakukan Barong Sapu Jagat dan inovasi janger cenderung mengikuti selera pasar. Pemanfaatan dilakukan youtuber dengan mengunggah hasil perekamannya di media sosial youtube.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call