Abstract
Pendahuluan: Rumah Sakit sebagai tempat kerja yang unik dan kompleks, dengan potensi bahaya kesehatan dan keselamatan kerja tidak dapat dihindari seperti tertusuk jarum bekas pasien. Healthcare Associated (HAIs) merupakan salah satu risiko yang dihadapi oleh tenaga kesehatan dan banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di Negara miskin dan Negara berkembang, WHO menunjukkan sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit di 14 negara di Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara dan Pasifik terjadi HAIs. Tingkat pengetahuan dan motivasi keselamatan kerja yang paling kuat terkait dengan perilaku keselamatan kerja. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor determinan terhadap safety behavior pemasangan infus pada perawat di IGD RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sejumlah 21 orang. Hasil: Berdasarkan hasil uji regresi linier terdapat pengaruh jenis kelamin (nilai sig. 0,004), masa kerja (nilai sig. 0,031) dan pelatihan/sosialisasi K3 (nilai sig. 0,004) terhadap safety behavior tindakan pemasangan infus. Kesimpulan: tuntutan pekerjaan sebagai seorang perawat terutama di IGD yang merupakan pintu pertama pasien masuk, dimana keselamatan pasien yang diutamakan terkadang menuntut perawat bekerja dengan tidak aman. Kata kunci: tingkat_pengetahuan, motivasi_Keselamatan Kerja, pemasangan_infus
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have