Abstract

Di Indonesia, hampir separuh dari seluruh kematian bayi terjadi pada masa neonatal. Penyebab utama kematian bayi adalah asfiksia. Terdapat faktor risiko yang dapat menyebabkan asfiksia pada neonatus, diantaranya adalah pemberian oksitosin untuk induksi persalinan. Penelitian ini mengambil data dari rekam medis dengan sampel berjumlah 292 neonatus lahir cukup bulan per vaginam di Rumah Sakit Umum salah satu Kabupaten di Jawa Barat. Subjek dengan hipertensi pada kehamilan, berat badan lahir rendah, lahir per vaginam dengan alat bantu, ketuban pecah dini, induksi persalinan lainnya tidak diikutsertakan dalam penelitian. Data diuji menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara induksi oksitosin dan usia ibu dengan kejadian asfiksia pada neonatus. Penelitian ini menemukan prevalensi kejadian asfiksia pada neonatus dengan pemberian induksi oksitosin sebesar 63,3% dan adanya hubungan antara pemberian oksitosin dengan kejadian asfiksia pada neonatus (p=0,003), sedangkan usia ibu tidak berhubungan dengan kejadian asfiksia (p=0,128). Pemberian oksitosin untuk mempercepat proses persalinan sebaiknya hanya digunakan untuk kasus tertentu untuk menghindari kemungkinan terjadinya asfiksia neonatorum.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.