Abstract

The aim of this study is to investigate the effects of implementing gender-based social interaction in learning to enhance children's socio-emotional development at MIS YPI Batang Kuis. This qualitative research involved six participants from Class I, consisting of four boys and two girls. The findings suggest that children's socio-emotional development aligns with parental expectations. Gender-based social interactions at MIS YPI Batang Kuis, located in Bintang Meriah Village, Deli Serdang Regency, contribute to: 1) encouraging sharing among children of both genders; 2) reinforcing adherence to game rules; 3) promoting inclusive play regardless of gender; and 4) exhibiting manners and behavior consistent with local socio-cultural norms. However, certain behavioral deviations, such as hitting, pushing, mocking, and kicking, were noted among both boys and girls. These deviations can be effectively managed with the appropriate guidance from teachers. Notably, such deviant behaviors are more common among younger children. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penerapan interaksi sosial berbasis gender dalam pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan sosial-emosional anak di MIS YPI Batang Kuis. Penelitian kualitatif ini melibatkan enam partisipan dari Kelas I, yang terdiri dari empat anak laki-laki dan dua anak perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sosial-emosional anak sesuai dengan harapan orang tua. Interaksi sosial berbasis gender di MIS YPI Batang Kuis, yang terletak di Desa Bintang Meriah, Kabupaten Deli Serdang, berkontribusi pada: 1) mendorong berbagi di antara anak-anak dari kedua jenis kelamin; 2) memperkuat kepatuhan terhadap aturan permainan; 3) mempromosikan permainan inklusif tanpa memandang jenis kelamin; dan 4) menunjukkan sopan santun dan perilaku yang sesuai dengan norma sosial budaya setempat. Namun, penyimpangan perilaku tertentu, seperti memukul, mendorong, mengejek, dan menendang, ditemukan di antara anak laki-laki dan perempuan. Penyimpangan-penyimpangan ini dapat ditangani secara efektif dengan bimbingan yang tepat dari para guru. Khususnya, perilaku menyimpang seperti itu lebih sering terjadi pada anak-anak yang lebih muda.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call