Implementasi Teknologi Augmented Reality Dalam Pembelajaran Tajwid Kelas 5 Pada Hukum Bacaan Mim Sukun Dan Tanwin Berbasis MDA Framework

Abstract

Pembelajaran ilmu tajwid di SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen saat ini masih menerapkan pendekatan pembelajaran langsung melalui interaksi antara pengajar dan siswa dengan buku sebagai sumber materi. Namun, hasil pengamatan menunjukkan adanya kekurangan dalam metode yang sedang digunakan, khususnya dalam pengajaran ilmu tajwid. Dari hasil pretest yang diterapkan pada siswa, sebanyak 79,41% mendapatkan skor di bawah 50 (dalam skala nilai 1-100). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah aplikasi pembelajaran hukum membaca huruf mim sukun dan tanwin dengan menggunakan teknologi Augmented Reality(AR) berbasis Android. Aplikasi ini berisi materi yang diambil dari buku tajwid anshorul Qur’an. Rancangan media pembelajaran dalam bentuk permainan berbasis Augmented Reality menggunakan metode Mechanics, Dynamics dan Aesthetics (MDA) Framework, sedangkan proses perancangannya mengikuti langkah-langkah dari metode Software Development Life Cycle (SDLC) yang sering disebut sebagai metode air terjun (Waterfall). Hasil penelitian telah menghasilkan sebuah aplikasi yang disebut dengan aplikasi “Mahwid” yang memuat penjelasan dan contoh bacaan untuk setiap hukum bacaan mim sukun dan tanwin dalam bentuk tiga dimensi. Aplikasi ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality yang berbasis Android dengan persyaratan minimal versi Android 8.0. Proses pengujian aplikasi melibatkan uji black box yang menghasilkan bahwa aplikasi berjalan secara optimal, dan pengujian penerimaan (acceptability) serta kompatibilitas (compatibility) yang menunjukkan bahwa aplikasi ini beroperasi secara efektif pada perangkat Android versi 8.0 atau yang diatasnya. Pengujian juga dilakukan terhadap ahli materi dengan hasil 93%, ahli media dengan hasil 91% dan kepada pengguna sebanyak 34 orang dengan tingkat kepuasan sebesar 94%. Dengan kesimpulan positif dari pengujian ini, aplikasi ini dianggap pantas atau layak digunakan sebagai alat pembelajaran dalam memahami ilmu tajwid Al-Qur’an.