Abstract
Pengendalian persediaan barang merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan bagi setiap pelaku usaha penjualan barang. Perusahaan harus melakukan pengendalian persediaan barang untuk memastikan bahwa persediaan barang berjalan sesuai dengan kebutuhan. Seiring dengan tingginya permintaan barang pada suatu perusahaan diperlukan sebuah alat yang dapat melakukan monitoring persediaan barang secara otomatis. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang adalah PT. XYZ. Perusahaan ini tidak dapat melakukan pengendalian barang dengan baik. Penumpukan barang serta kekurangan barang yang dibutuhkan menjadi masalah utama yang dialami oleh perusahaan ini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Salah satu metode yang digunakan dalam pengendalian barang dalam penelitian ini adalah regresi linear dan reorder point (ROP). Metode Regresi Linear digunakan untuk meramalkan kebutuhan persediaan barang, sedangkan ROP digunakan untuk meminimalisir terjadinya kekurangan persediaan barang. Metode tersebut diimplementasikan ke dalam sebuah perangkat lunak untuk memastikan bahwa metode tersebut dapat digunakan dapat dengan mudah membantu mengelola pengendalian persediaan barang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kedua metode tersebut dapat membantu untuk mengendalikan stok barang. Tingkat akurasi dari hasil perhitungan metode Regresi Linear yang dikombinasikan dengan ROP dalam melakukan prediksi penggunaan persediaan barang untuk bulan atau periode berikutnya mencapai 119%.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.