Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berusaha mengamati kondisi ketahanan pangan di Desa Pandak, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, pada masa pandemi Covid-19. Peneliti juga berupaya menganalisis bagaimana pemerintah desa mengelola ketahanan pangan yang menjadi tujuan kedua dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. Pandemi Covid-19 telah membuat pemerintah kesulitan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memenuhi target-target SDGs Desa. Strategi pemerintah desa dianalisis menggunakan model strategi Geoff Mulgan melalui poin-poin sistematis yang saling berkaitan, yaitu tujuan dan arah, lingkungan, tindakan, serta pembelajaran.Penulis menggunakan metode pendekatan campuran dengan pengambilan data kualitatif (wawancara dan focus group discussion) dan data kuantitatif (kuesioner). Teknik pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam kepada perangkat Desa Pandak, sementara teknik focus group discussion menghadirkan beberapa pemangku kebijakan yang terkait dengan desa dan SDGs. Teknik pengumpulan data kuantitatif untuk menilai ketahanan pangan menggunakan kuesioner Household Food Security (HFS), sementara untuk keragaman pangan menggunakan kuesioner Dietary Diversity Score (DDS).Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Desa Pandak dalam mengelola ketahanan pangan belum sepenuhnya optimal. Pemerintah Desa Pandak telah menunjukkan strategi yang tepat dalam menempatkan tujuan dan arah, mengelola lingkungan, serta melakukan berbagai tindakan. Namun, dari sisi pembelajaran, penulis menemukan bahwa Desa Pandak masih perlu peningkatan pendapatan keluarga, edukasi perbaikan gizi, serta sosialisasi pola asuh yang sehat dalam isu ketahanan pangan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call