Abstract

Di awal tahun 2020, dunia dikagetkan dengan kejadian infeksi berat dengan penyebab yang belum diketahui, yang berawal dari laporan dari Cina kepada World Health Organization (WHO) terdapatnya 44 pasien pneumonia yang berat di suatu wilayah yaitu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, tepatnya di akhir tahun 2019. Pada perkembangannya, wabah ini kemudian diidentifikasi sebagai wabah Virus Covid-19. Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung sangat cepat, sampai dengan 16 Februari 2020, secara global dilaporkan 51.857 kasus terkonfirmasi di 25 negara dengan 1.669 kematian (CFR 3,2%). Di Indonesia ada lebih dari 2 ribu kasus ditemukan dan hampir 200 orang telah meninggal. Di wilayah Jawa barat, kasus positif Covid-19 juga terus bertambah. Data penyebaran virus Corona Covid-19 di Jawa Barat mengalami perubahan, Rabu (1/4/2020). Terpantau melalui situs resmi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar), jumlah orang terpapar positif Corona mencapai 198 orang. Data yang diakses dari pikobar.jabarprov.go.id tersebut juga merilis sudah ada 11 pasien yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia berjumlah 21 orang. Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP), jumlah yang telah diproses dalam pengawasan mencapai 727 orang. Sedangkan yang telah selesai menjalani pengawasan mencapai 242 orang. Total PDP di Jabar berjumlah 969 orang. Berbekal dari data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat, penulis tertarik melakukan penelitian untuk memprediksi penyebaran kasus positif Covid-19 di Jawa Barat. Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Hybrid. Data set yang digunakan adalah data pasien positif Covid-19 mulai bulan April 2020 sampai dengan bulan Februari 2021. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, model Hybrid mampu memprediksi jumlah penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil training teknik Hybrid memiliki error rate sebesar 0,4615, yang dilanjutkan dengan analisa akurasi prediksi selama tiga bulan, yaitu bulan Desember 2020, Januari, dan Febrauri 2021. Dari hasil prediksi, model Hybrid memiliki nilai rata – rata Mean Absolute Deviation (MAD) sebesar 351. Sedangkan berdasarkan analisa prediksi dengan teknik Mean Absolute Percentage Error (MAPE) memiliki rata rata tingkat kesalahan sebesar 0,2061 atau 20,6%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call