Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana dampak dari tech winter era yang merupakan kondisi yang mengakibatkan menurunnya minat investor untuk berinvestasi di bidang teknologi yang dilakukan pada PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk. yang merupakan salah satu perusahaan teknologi start up yang sudah masuk kategori unicorn dan sudah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2022. Selanjutnya juga dilakukan Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan selama periode 2021-2022 untuk melihat kondisi keuangan perusahaan melalui kinerja keuangan pada PT. GoTo dengan menggunakan metode prediksi financial distress dengan model Ohlson dan Zavgren. Hasil analisis ditemukan bahwa PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk. secara financial distress masih berada pada kategori “sehat”, yang terbukti dari adanya peningkatan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) dari GoTo sebesar 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan 49% dibandingkan kuartal sebelumnya sehingga perusahaan mampu menutupi rugi bersih perusahaan di periode sebelumnya. Selain itu, tech winter era sendiri memberikan pengaruh terhadap GoTo yang dapat ditandai dengan terjadinya PHK pada 1.900 karyawan selama periode 2022 dan 2023 dan perusahaan yang terus mengalami kerugian. Namun disisi lain, GoTo mampu meperbaiki kembali kinerjanya dengan melakukan berbagai upaya, seperti melakukan inovasi dan pengembangan terhadap produk mereka dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call