Abstract
Susu merupakan sumber protein yang sangat dibutuhkan pada balita karena mengandung nilai gizi yang tinggi. Saat ini secara perlahan terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat dari air susu ibu (ASI) ke susu formula. Beralihnya ke konsumsi susu formula dikarenakan mudahnya dalam penyajian dan dapat diberikan kepada balita di tempat umum.Susu formula yang telah dibuat memiliki waktu tertentu untuk dapat dikonsumsi, sebagian masyarakat terlena apakah susu formula yang dibuat masih layak konsumsi atau sudah basi. Secara kasat mata susu yang telah basi dapat diamati secara inderawi melalui vision, sehingga citra susu basi dapat dianalisa dan diidentifikasi menggunakan pengolahan citra digital dan jaringan syaraf tiruan. Tujuan penelitian ini pengembangan algoritma untuk mengidentifikasi susu formula kadaluarsa,, menggunakan jaringan syaraf tiruan Learning Vector Quantization (LVQ) dengan pendekatan warna. Pada proses pelatihan diperoleh unjuk kerja terbaik sebesar 97,77%, untuk kelas satu(susu fomula baru dibuat) 100% , kelas dua(susu formula didiamkan satu setengah jam) 96,66% dan kelas tiga(susu formula basi) 96,66% yaitu pada alfa 0,001 dengan dec alfa 0,9 . Bobot akhir yang diperoleh dari pelatihan tersebut digunakan untuk pengenalan 60 data uji dengan unjukkerja komulatif tertinggi 97,77%.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: JMAI (Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence)
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.