Abstract

Kegiatan budidaya ikan lele tidak terlepas dari berbagai permasalahan salah satunya penyakit. Keberhasilan budidaya ikan lele dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengendalian serangan penyakit bakteri. Ikan lele rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri A. hydrophila dapat menyebabkan Motile Aeromonas Septicemia (MAS). Pengendalian penyakit pada ikan lele (Clarias Gariepinus) sering menggunakan antibiotik jenis enrofloxacin. Penggunaan antibiotik dapat menimbulkan dampak negatif salah satunya dapat menimbulkan resistensi.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis bakteri pada ikan lele di Kabupaten Pasuruan dan respon bakteri tersebut terhadap antibiotik enrofloxacin serta memperoleh gambaran histopatologi hati, ginjal dan limpa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel terdiri dari 25 sampel ikan lele yang diambil dari 5 kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Kecamatan Beji 10 sampel, Kecamatan Rembang 6 sampel, Kecamatan Purwosari 3 sampel, Kecamatan Gempol 3 sampel dan Kabupaten Bangil 3 sampel. Inhibisi bakteri menggunakan 3 perlakuan enrofloxacin yaitu perlakuan A (5 µl), B (7,5 µl) dan C (10 µl). Analisis data menggunakan SPSS seri 25 dengan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aeromonas hydrophila teridentifikasi pada 23 sampel dan Aeromonas salmonicida pada 2 sampel. Tidak terdapat resistensi bakteri Aeromonas hydrophila terhadap antibiotik jenis enrofloxacin yang ditunjukkan dengan rata-rata zona hambat terendah pada perlakuan A dosis 5 µl di Kecamatan Purwosari dan rata-rata zona hambat tertinggi diperoleh pada perlakuan C dosis 10 µl di Kecamatan Purwosari. Terjadi kerusakan pada ginjal, hati dan limpa ikan yang diberi Aeromonas hydrophila. Kerusakan pada ginjal meliputi degenerasi, pusat makrofag melano, infiltrasi sel inflamasi, dilatasi pembuluh darah dan kongesti dan nekrosis. Kerusakan pada hati termasuk degenerasi, sinusoid melebar dan kongesti dan nekrosis. Kerusakan limpa termasuk makrofag, perdarahan dan nekrosis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis optimal enrofloxacin untuk ikan lele (Clarias gariepinus) di Kabupaten Pasuruan adalah 5 µl.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call