Abstract

Pendahuluan: Dismenore primer, yang merupakan nyeri menstruasi tanpa penyebab medis yang jelas, adalah masalah kesehatan yang sering mengganggu kualitas hidup perempuan. Meskipun prevalensinya bervariasi di berbagai negara, lebih dari 50% perempuan di seluruh dunia mengalami dismenore primer. Tingkat stres dan pola konsumsi makanan cepat saji telah diidentifikasi sebagai faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada kondisi ini. Namun, hubungan antara tingkat stres, perilaku konsumsi makanan cepat saji, dan kejadian dismenore primer pada remaja putri masih memerlukan penelitian yang lebih mendalam. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada 46 remaja putri di Kelurahan Tlogomas, Kota Malang. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumsi makanan cepat saji berpengaruh negatif terhadap kejadian dismenore primer, sedangkan tingkat stres tidak berpengaruh secara signifikan. Namun, secara bersama-sama, tingkat stres dan perilaku konsumsi makanan cepat saji berpengaruh terhadap kejadian dismenore primer. Kesimpulan: Temuan ini menyoroti pentingnya manajemen stres dan pola makan yang sehat dalam upaya mencegah atau mengatasi masalah dismenore primer pada remaja putri. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam interaksi antara faktor-faktor ini dan untuk mengembangkan strategi pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call