Abstract

Gizi baik merupakan fondasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan penanda keberhasilan pembangunan serta terpenuhinya hak azasi manusia terhadap pangan dan kesehatan. Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada balita di Desa Karampi Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima bahwa masih terdapat 3,36% balita mengalami gizi kurang. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian bantuan sosial dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif terhadap status gizi balita. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Populasi penelitian meliputi ibu dan balita di desa Karampi, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Sample dalam penelitian menggunakan 52 responden yang terdiri atas ibu dan balita. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara bantuan sosial dan pemberian ASI ekslusif terhadap status gizi balita. Hasil analisis univariat pemberian bantuan sosial sebesar 57.7% dan tidak menerima bantuan sosial sebesar 42.3%. Sedangkan yang memberian ASI Eksklusif sebesar 90.4% dan tidak memberikan ASI Ekslusif sebesar 9.6%. Hasil analisis bivariat antara hubungan penerimaan bantuan dengan status gizi balita menunjukkan bahwa terdapat 15.4% balita dengan gizi buruk dan 84.6% balita dengan gizi baik. Namun, tidak ada pengaruh yang signifikansi 0.708 (P-value ? 0.05) antara bantuan sosial dengan status gizi anak. Sedangkan hubungan antara pemberian asi eksklusif dengan status gizi berpengaruh secara signifikan dimana p-value (0.000?0.05).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call