Abstract

Kemajemukan Indonesia sebagai sebuah bangsa memerlukan nilai yang mengikat bagi masyarakatnya. Akumulasi dari nilai tersebut tentu membutuhkan peran akal dalam merumuskannya. Optimalisasi peran akal tersebut terakomodir dalam ilmu matematika. Di sisi lain, sebagai kitab suci agama yang mendominasi di Nusantara, universalitas al-Qur’an digaransi mampu mengafirmasi eksistensi pancasila. Berangkat dari hal tersebut, penting mengkaji relevansi antara al-Qur’an, matematika dan pancasila. Kajian ini menggunakan paradigma kepustakaan dengan mengandalkan berbagai literatur yang dianggap relevan dengan tajuk pembahasan. Analisis data menggunakan pendekatan integratif dan analisis isi difungsikan untuk membaca makna yang substantif. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, keterpaduan antar ketiganya terlihat dalam: Pertama, peran matematika sebagai ratu pengetahuan yang menjadikan logika sebagai dasar operasionalnya. Hal inilah yang melandasi lahirnya pancasila dalam konteks multikulturalnya bangsa Indonesia. Term ini dapat di tadabburi misalnya dalam QS 30: 21, QS 2: 219, dan QS 35: 37. Kedua, peran matematika sebagai pelayan ilmu pengetahuan yang lain. Dalam konteks ini matematika berperan sebagai media yang mengorganisasikan sila-sila yang pada awalnya memiliki asas, fungsi, dan tujuan sendiri, sehingga menjadi satu kesatuan kolektif yang terefleksi dalam simbol ‘pancasila’ yang bersistem hierarkis-piramidal. Hal ini dapat di tadabburi misalnya dalam QS 61: 4, QS 4: 4, dan QS 67: 3.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call