Abstract

This research aims to know how the relationship between financial distress as measured by manajemen laba using Discretionary value Accruals (DA). This research use quantitative approach and the population used is the all of company listed in the Indonesian Stock Exchange period 20102016. Research conducted using multiple linear regression. The result of the research indicate (1) there is a negative significant relationship between financial distress in distress1 category characterized by a negative net income during the current year with warnings management. (2) there is no significant relationship between financial distress in distress2 category characterized by negative working capital during the current year with manajemen laba, (3) there is on relationship between financial distress in distress3 category characterized by negative net income and working capital during the current year withmanajemen laba.

Highlights

  • Perusahaan adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan sebagai tujuan utamanya dan tidak menutup kemungkinan mencapai kemakmuran sebagai tujuan lainnya (Gitosudarmo,2002)

  • all of company listed in the Indonesian Stock Exchange period 20102016

  • a negative significant relationship between financial distress in distress1 category characterized by a negative net income during the current year

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Perusahaan adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan sebagai tujuan utamanya dan tidak menutup kemungkinan mencapai kemakmuran sebagai tujuan lainnya (Gitosudarmo,2002). Scott (2015) menyatakan bahwa manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh manajer menurut standar akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat memaksimalkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Habib,et al (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dengan manajemen laba. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ketika perusahaan semakin mengalami kesulitan keuangan, maka akan melakukan manajemen laba dengan cara menurunkan laba usaha mereka. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa manajer perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, khususnya perusahaan dengan pelanggaran perjanjian utang akan lebih banyak melakukan praktek manajemen laba. Adanya asimetri informasi antara manajemen dengan pemilik dapat menjadi peluang bagi manajer untuk melakukan tindakan earnings management yaitu memanipulasi informasi yang akan diterima pemilik mengenai kinerja ekonomi perusahaan

Teori Sinyal
Manajemen laba
Kesulitan Keuangan
Hubungan Antara Kesulitan Keuangan dengan Manajemen laba
Variabel Independen
HASIL DAN DISKUSI
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call