Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator kualitas kesejahteraan hidup suatu penduduk di dunia terutama kesehatan anak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan terutama prematur menjadi penyebab utama kematian bayi. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak bukan hanya merupakan tanggung jawab orang tua, melainkan juga masyarakat dan pemerintah dengan tujuan salah satunya adalah menurunkan AKB. Meskipun AKB di Kabupaten Cilacap masih di bawah target atau tidak melampaui MDGs, namun masih ditemukan kasus kematian bayi sebanyak 143 kematian bayi ditemukan di Kabupaten Cilacap yang terdiri dari 105 kematian neonatal dan 38 kematian post neonatal dari 28.481 kelahiran hidup. Dengan demikian, AKB Kabupaten Cilacap tahun 2017 sebesar 5 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan berat lahir dengan kematian bayi. Metode Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik total sampling menggunakan data sekunder yang tercatat lengkap pada rekam medik dengan kriteria inklusi bayi usia 0-12 bulan yang mengalami kematian di RSUD Cilacap selama tahun 2016-2018 sebanyak 170 sampel. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil analisis menunjukkan bahwa di RSUD Cilacap pada tahun 2016-2018 sebagian besar yaitu 153 (90%) kasus kematian terjadi pada kematian neonatal. BBLR mengalami kematian neonatal sebanyak 105 bayi dengan hasil analisis chi square x2 sebanyak 5.129. Hal ini dapat disimpulkan adanya hubungan antara berat lahir dengan kematian bayi

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call