Abstract

Antiretroviral (ARV) therapy for people living with HIV/AIDS (PLHIV) may reduce mortality and improve the quality of life among them. Non-adherence of HIV/AIDS patients in ARV therapy may lead to cease of therapy, increase risk of death, complicate evaluation of ARV services, and increase the risk of ARV resistance if they wish to start over. This study aimed to determine the factors that cause non-adherence to ARV therapy among PLHIV in Pemalang Regency. The research used qualitative method with case study approach. Data collection was conducted through in-depth interviews, observations, and documentation to 6 HIV/ AIDS patients who were listed as non-adherence patient in ARV therapy. Data analysis was done descriptively with triangulation method and data analysis. Results revealed that the factors that cause non-adherence to ARV therapy among PLHIV were lack of vulnerability perception to illness in the future, lack of illness perception among informants about the severity of illness, lack of benefit perception perceived by most informants, and barrier perception of side effects, lack of facilities to access ARV, and pudency that their HIV-positive status was known by others.

Highlights

  • HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno deficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengancam jiwa sehingga sampai saat ini menjadi perhatian yang cukup serius

  • Lima dari informan utama (83%) menjawab bahwa HIV/ AIDS hanya sekedar virus atau penyakit saja dan menjawab tidak tahu tentang pengertian HIV/AIDS

  • Lima informan (83%) dapat merasakan efek samping ARV yang diminumnya, yaitu mual, muntah, pusing, gatelgatel bahkan ada yang harus menjalani rawat inap karena justru menimbulkan reaksi alergi pada tubuh

Read more

Summary

Info Artikel

Sejarah Artikel: Diterima Agustus 2016 Disetujui September 2016 Dipublikasikan Januari 2017. Ketidakpatuhan pasien HIV/AIDS dalam terapi ARV dapat menyebabkan berhentinya terapi, meningkatkan resiko kematian, menyulitkan evaluasi pelayanan terapi ARV, dan meningkatkan resiko resistensi ARV jika ingin memulai kembali. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpatuhan terapi ARV pada ODHA di Kabupaten Pemalang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi dengan 6 pasien HIV/AIDS yang tercatat tidak patuh menjalani terapi ARV. Hasil analisis mengungkapkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpatuhan terapi ARV pada ODHA adalah rendahnya persepsi kerentanan akan menderita suatu penyakit di kemudian hari, rendahnya persepsi kesakitan informan tentang keparahan penyakit yang diderita, rendahnya persepsi manfaat yang dirasakan oleh sebagian besar informan, dan adanya persepsi hambatan adanya efek samping yang dirasakan, ketiadaan sarana untuk mengakses ARV, dan adanya rasa malu apabila status HIV positifnya diketahui oleh orang lain

METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumah Sendiri
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call