Abstract

Upacara undhuh-undhuh dalam Gereja Kristen Jawi Wetan memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur. Upacara ini merupakan akulturasi dari dua budaya yaitu budaya Jawa dan ajaran kristiani. Undhuh-undhuh memiliki makna selain sebagai ungkapan rasa syukur, juga terkandung nilai toleransi. Tujuan dari studi ini adalah Menganalisa tentang budaya undhuhundhuh dari sudut tinjauan gratitude. Metode yang digunakan dalam studi ini yaitu studi literatur dengan konsep psikologi budaya. Budaya undhuh-undhuh adalah salah satu budaya yang masih dilestarikan oleh umat GKJW. Akulturasi pada budaya ini terletak pada kegiatan penduduk sekitar yang berprofesi sebagai petani. Undhuh-undhuh itu sendiri dengan ajaran kristen protestan sebagai kepercayaan penduduknya mengandung nilai gratitude yang berupa rasa terimakasih yang dipicu oleh penerimaan manfaat dari Tuhan. Gratitude sangat berdampak pada kehidupan manusia dalam hal kepuasan, kebahagiaan, prososial, mengurangi rasa iri dan materialisme, meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain, serta meningkatkan wellbeing dan pshysical health yang lebih baik. Undhuh-undhuh juga memiliki nilai toleransi yang merupakan cerminan juga dari gratitude. Gratitude membuat orang lebih memahami kekurangan dirinya dan dapat menumbuhkan rasa sosial terhadap orang lain. Dari hasil kajian, pengkaji merekomendasikan agar upacara undhuh-undhuh tetap dilestarikan oleh umat GKJW dan masyarakat setempat, karena selain dapat dilaksanakan sebagai event tahunan yang dapat mendatangkan investasi daerah, juga memiliki fungsi sebagai nilai toleransi antar umat beragama yang merupakan akulturasi dua budaya yaitu budaya setempat dan ajaran kristiani.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call