Abstract

Pendahuluan: Coronavirus Disease-19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Positivity rate COVID-19 Puskesmas Pauh hingga Agustus 2021 mencapai 34,95%. Sebagian besar masyarakat Pauh yang terkonfirmasi COVID-19 melaksanakan isolasi mandiri.
 Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan logis dan politis yang bersifat deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus-September 2021 di Kelurahan Cupak Tangah, Limau Manis Selatan, dan Koto Luar. Data penelitian diperoleh dengan cara pengisian kuesioner responden dan wawancara terpimpin.
 Hasil: Masalah yang ditemukan dengan menggunakan metode Hanlon adalah tingginya positivity rate COVID-19 di Puskesmas Pauh. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dan isolasi mandiri, kurangnya kesadaran dalam menjalankan protokol kesehatan, kurangnya kepedulian dan stigma negatif terhadap masyarakat terkonfirmasi COVID-19, belum ketatnya pengawasan protokol kesehatan oleh lintas sektor, dan kendala dalam pembelian Alat Pelindung Diri (APD) standar.
 Pembahasan: Promosi kesehatan dengan modul dipilih berdasarkan kondisi demografis dan geografis dari wilayah Pauh dengan tujuan memberikan pemahaman terhadap isolasi mandiri. Kegiatan lain yang dilakukan adalah sosialisasi dan evaluasi berupa pre dan post test dengan target masyarakat, tenaga kesehatan, dan pejabat ruang lingkup wilayah Pauh.
 Simpulan: Solusi terhadap tingginya positivity rate COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah membentuk modul isolasi mandiri dengan menggunakan alur Plan, Do, Check, dan Action (PDCA), pembuatan modul ini dapat menjadi luaran dalam membantu memperbaiki perilaku masyarakat dan mengedukasi masyarakat untuk berperilaku yang baik sesuai kaidahnya.
 Kata kunci: COVID-19, isolasi mandiri, modul, Puskesmas

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call