Abstract

Konstipasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami defekasi yang tidak lebih sering dari tiga hari sekali. Konstipasi memiliki gejala seperti feses keras, ukuran besar dan terjadi penurunan frekuensi Buang Air Besar. Konstipasi dapat terjadi dari mulai bayi hingga usia dewasa. Beberapa faktor penyebab konstipasi pada bayi terjadi pada masa peralihan dari pemberian ASI eksklusif menjadi pemberian susu formula atau pengenalan makanan padat. Selain itu konsumsi makanan berserat yang rendah dan asupan cairan yang rendah atau kehilangan cairan secara berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian konstipasi pada bayi usia 6-12 bulan. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi yang berusia 6-12 bulan yang mengalami konstipasi dengan tehnik accidental sampling. Pengambilan data di Desa Puluhan Trucuk Klaten. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan Bristone Stool untuk mengetahui kriteria konsipasi pada bayi. Data diolah dengan SPSS untuk mengetahui distribusi frekuensi. Hasil dalam penelitian ini adalah umur responden paling banyak 7 bulan yaitu 14 responden (25,8%), responden mengkonsumsi ASI paling banyak 1-2x sehari yaitu 36 responden (66,7%), minum air putih yaitu 37 responden (68,5%), makan nasi tim yaitu 45 responden (83,3%), lama konstipasi 5 hari sebanyak 16 responden (29,6%) dengan tipe tinja 2 sebanyak 36 responden (66,7%). Kesimpulan Responden mengalami konstipasi tipe 2 dan lama konstipasi 5 hari untuk itu perlunya pengetahuan bagi orang tua untuk memberikan MPASI di atas usia 6 bulan, memberikan cairan yang cukup, makanan berserat, melanjutkan pemberian ASI sebagai upaya untuk meminimalkan kejadian konstipasi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call