Abstract

Kemajuan ilmu pengetahauan turut mempengaruhi perkembangan penafsiran Al-Qur’an. Namun hal ini memunculkan dilematis dimana begitu mudahnya ilmuwan muslim menafsirkan Al-Quran dari sudut pandangnya terkhusus tentang astronomi. Hal ini yang kemudian perlu dijelaskan bahwa penafsiran Al-Quran memiliki syarat dan ketentuan dalam tafsir terutama tentang ayat-ayat astronomi. Artikel ini mencoba menguraikan frame work penafsiran ayat-ayat astronomi dengan menggunakan penelitian kepustakaan atau library research dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analisis. Ditemukan bahwa penafsiran ayat astronomi di dalam Al-Quran harus berangkat dari penafsiran ma’thur. Terutama yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern harus memperhatikan bahwa sebuah penafsiran harus berangkat dari penafsiran secara ma’thur (naqly), kemudian penafsiran (penakwilan) secara ijtihadi (‘aqly).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call