Abstract

Saat ini pakaian sudah tidak sekadar dianggap sebagai kebutuhan primer, tetapi juga menjadi sebuah tren dan sarana dalam mengekspresikan diri. Salah satu fenomena yang belakangan marak terjadi adalah thrifting, yang ternyata sudah berlangsung sejak lama, namun telah terjadi pergeseran tujuan dari yang awalnya ditujukan untuk kegiatan amal menjadi sebuah budaya populer yang saat ini digandrungi oleh segala kalangan, khususnya anak muda. Sebagai bagian dari industri fashion, oleh karena itu menarik untuk melihat kegiatan thrifting di Indonesia dari kacamata industri budaya dan mengaitkannya dengan pemikiran Theodor Adorno dan Max Horkheimer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode tinjauan literatur. Hasil penelitian menemukan bahwa pemikiran Adorno & Horkheimer mengenai industri budaya ternyata masih relevan hingga saat ini, dan dapat dikaitkan dengan fenomena thrifting yang marak terjadi saat ini. Namun penelitian ini masih memiliki keterbatasan seperti belum melakukan wawancara atau konfirmasi langsung kepada para pelaku thrifting.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call